Pendapat tentang demo BBM
Demo BBM di hampir seluruh provinsi di Indonesia semakin marak. Mahasiswa, Aliansi Masyarakat, Tokoh Masyarakat, Anggota DPR sampai dengan Rakyat kecil ikut andil dalam membela hak-hak mereka terkait kenaikan harga BBM.
Beberapa dari mereka ada pula yang berlaku anarkis yang sebetulnya tidak perlu dilakukan mengingat akan banyak merugikan dari pihak yang tidak berdosa. Lalu apa yang dilakukan pemerintah? Sebenarnya pemerintahpun tidak diam dalam menanggapi gejolak di masyarakat dengan adanya kenaikan BBM. Dengan berbagai pertimbangan dari pemerintah membuat sampai hari ini kita belum mengetahui kepastian apakah BBM akan naik atau akan diundur atau bahkan tidak jadi.
Komentar miring pun yang menginginkan pemerintahan SBY turun semakin santer terdengar pada saat demo berlangsung. Perkara yang seharusnya dipikirkan bersama adalah bagaimana kita bisa lebih bijak dalam menanggapi kenaikan BBM ini, karena disisi lain alasan pemerintah menaikkan BBM adalah karena harga minyak dunia yang sekarang ini melambung tinggi.
Kenaikan
harga BBM (bahan bakar minyak) menbuat kalangan mahasiswa demo besar-besaran, karena
para mahasiswa menganggap kenaikan harga BBM bisa menyensarakan rakyat
Indonesia. Saya setuju dengan pendapat para mahasiswa, karena jika BBM
dinaikkan secara otomatis barang-barang yang lainpun akan terus menaik. Karena
BBM merupakan pijakan kaki atau alat trasportasi para pembisnis. misalnya
pedagang, apabila pedagang memijakkan kakinya dengan cara membayar harga yang
cukup mahal, maka dagangan yang diperjualkanpun akan dinaikkan.
Mungkin
jika untuk pedagang bisa mendapat ganti, sekarang yang harus difikirkan adalah
nasib para petani. Mereka harus bekerja keras, tapi hasil keringat mereka hanya
cukup untuk membeli harga BBM saja. Itu semua bisa dilihat dari keterbatatasn
pekerjaan yang hasilnya tidak memadai dengan apa yang telah dikerjakan. Ada
sebagian orang yang bilang seperti ini “daripada kita memikirkan kenaikan
BBM lebih baik kita mencari solusi, bagaimana agar kita bisa mengnatisipasi
kenaikan tersebut, dan menurut saya kenaikan BBM adalah suatu tangtangan hidup
yang harus saya kalahkan, dan itu membuat saya semakin bersemangat untuk
mencari penghasilan ynag lebih”. Saya setuju dengan pendapat orang ini,
tapi rasanya pegangan seperti itu kurang ada rasa solideritas antar sesama orang
kecil. Mungkin untuk orang-orang yang berpendidikan mencari uang adalah hal
yang tidak terlalu sulit, akan tetapi bagi orang pegunungan yang tidak mengenal
dunia bisnis kenaikan BBM akan menjadi masalah besar untuk mereka.
Saya
mendukung para demonstran yang menolak kenaikan BBM, walau sebagian orang ada yang
menganggap cara mereka itu salah, tetapi jika dipikir panjang apa yang bisa
dilakukan oleh para mahasiswa kecuali mendemo para petinggi pemerintah, karena
mereka tidak mempunyai jabatan untuk mencegah dengan cara yang bersahabat.
Malah saya kagum dengan mereka, rasa peduli mereka benar-benar ditunjukkan
denagn keberanian.
Jika
ada pertanyaan apakah saya sebagai mahasiswa itu pantas melakukan demo...?
Menurut
saya demo itu sah sah saja, asalkan berdemo sesuai dengan aturan, tanpa harus melakukan
perusakan terhadap fasilitas yang ada, demo yang tidak merugikan orang lain.
Saya sangat setuju jika mahasiswa bisa ikut demo, asal demo yang dilakukan para
mahasiswa tidak sama dengan yang dilakukan para demonstran yang anarkis dan
merusak fasilitas umum, demo yang tidak perlu turun kejalanan, demo yang sesuai
dengan aturan syariat islam, tanpa harus mengotori nama universitas mahasiswa
tersebut dan norma-norma agama islam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar